dwi priyadi. Diberdayakan oleh Blogger.
RSS

Memasang Kabel Crossover


Membuat kabel crossover ini saya belajar dengan guru besar, memang sich beneran besar orangnya hehe....!maaf kalau saya menyinggung. Awal-awalnya sich memang sulit, namanya juga aneh-aneh ( maklum baru pernama kenal) tapi berkat saya berusaha akhirnya saya bisa membuatnya dengan baik. sedikit cerita nich. ketika itu, saya lagi asyik duduk didepan komputer dimana setiap ada praktek saya disitu. Tanpa disadari datang temen saya “drong” sapanya… ya plex ! jawab saya, tolongin saya buatin kabel crossover untuk tugas kemarin . Ya…. kebetulan pak Maman (guru besar) waktu itu lagi keluar, spontan saya jawab oke plex.

Apa yang terjadi, al hasil kabel yang saya buat itu rupanya salah pasang, dipemasangan warnanya saya salah. Seharusnya ujung yang satu dengan ujung satu lagi warna harus beda biar ada arus input dan ouput nya. Malu dech..! saya. Akhirnya keplex datang lagi minta dibenahi. (kikikikikikikik) Okey drong salah pasang, saya mengakui kesalahanku. Dianya ja juga ga mikir kenapa sama-sama baru belajar minta bantu, ya hasilnya gitu dech ....he..he.., maklum aja saya masih pemula lagian itu tahun 2008 dulu diajarin sama orang yang berarti bagi saya.



Peralatan

Waduh cerita aja melulu kapan nich dijelasin……. key teman – teman. Jika kita dach dengar apa itu kabel crossover pasti akan digunakan untuk menghubungkan antar dua buah PC (PC Ke PC) atau HUB ke HUB. Untuk itu, kita butuh namanya kabel crossover agar keduanya bisa sharing. Sesungguhnya membuat kabel crossever ini tidak lah begitu sulit asal kita tidak buta warna, teman-teman tidak buta warnakannnnnnn ????? “hik hik hik”

Nich secara simple saya jelasin untuk membuat kabel crossover, tentunya yang kita butuhkan adalah konectornya, kabel lan, trus penjepit alias tang dalam bahasa sehari-hari. Biar lebih enjoy nich liat aja gambar pengaturan warnanya. Eat…..! teman-teman jangan sampai terjadi seperti saya lagi ya…. salah pasang (he he he he). Nih sengaja saya berbagi biar nggak ada terjadi kesalahan terutama untuk saya kedepan.

Crossover

Pemasangan-warna





Kenapa kita memerlukan kabel Cross-over?
Saat kita mengirim atau menerima data antara dua perangkat komputer, satu pihak akan berperan sebagai pengirin sementara yang lain sebagai penerima. Semua ini dilakukan melalui kabel jaringan yang terdiri dari beberapa pasang kabel. Beberapa kabel ini digunakan untuk mengirim data, sedangkan yang lain digunakan untuk menerima data. Pada dasarnya kita perlu menghubungkan jalur TX (trasmit) dari satu ujung ke RX (receive). Jika ada hub, proses penghubungan jalur TX dengan RX ini telah diselesaikan oleh hardware hub. Berhubung kita saat ini tidak membahas jaringan dengan hub, koneksi harus bisa diselesaikan dengan mengatur kabel pada setting seperti dalam ilustrasi di bawah ini:



Hanya ada satu cara untuk membuat kabel cross-over dan sebenarnya caranya sangat mudah. Bagi Anda yang telah mengetahui dasar-dasar kabel UTP, tentu Anda tahu bahwa kabel cross-over dibuat dengan aturan pin tipe 568A di salah satu sisi dan tipe 568B di sisi yang lain. Jika Anda belum mengetahui hal ini, jangan khawatir karena saya akan menjelaskan hal tersebut dengan singkat dan jelas kepada Anda.

Seperti disebutkan sebelumnya, sebuah kabel Cross menghubungkan titik TX komputer satu ke RX komputer yang lain dan sebaliknya.

Silakan cermati urutan pin Cross kabel CAT5 sebagai berikut:



Seperti yang Anda lihat, hanya 4 pin diperlukan untuk koneksi kabel cross-over. Bila Anda membeli kabel Cross yang sudah jadi, Anda mungkin menemukan bahwa kedelapan pin digunakan. Kabel ini sama saja dengan yang ditampilkan di atas, beberapa pin sengaja dipasang meskipun tidak digunakan.
Hal ini tidak akan berakibat apa-apa, hanya agar kabel tampak lebih rapi. :)

Berikut adalah urutan pin kabel cross-over dengan posisi semua pasang kabel tetap dihubungkan (meski tidak digunakan):



Di mana lagi kabel Cross-over diperlukan?
Kabel Cross tidak hanya digunakan untuk menghubungkan komputer, tetapi juga berbagai perangkat lain. Koneksi lain yang dikenal paling sering dengan menggunakan kabel Cross adalah switch dan hub. Jika Anda memiliki dua hub dan Anda harus menghubungkan keduanya, Anda bisa menggunakan port uplink yang secara khusus ketika diaktifkan akan mem-by pass proses cross Tx dan RX sehingga seakan-akan kita tetap menggunakan kabel Straight. Trus bagaimana jika tidak ada uplink port atau ada tapi sudah dipakai?

Kabel cross akan memecahkan masalah Anda dan menghubungkan kedua hub dengan baik. Perhatikan ilustrasi berikut untuk mendapatkan gambaran yang lebih jelas tentang apa yang saya bicarakan:



Seperti yang dapat Anda lihat dalam ilustrasi di atas, berkat adanya uplink port, Anda tidak memerlukan kabel Cross.

Mari sekarang kita lihat bagaimana jika kita tidak memiliki sisa port uplink. Dalam hal ini kita harus membuat sebuah kabel cross-over untuk menghubungkan kedua hub:



Saya juga sudah siapkan ilustrasi yang membandingkan kabel Cross dengan kabel Straight di bawah ini:



Semoga bermanfaat.

Baca selengkapnya di: http://guntingbatukertas.com/hardware/jaringan/panduan-membuat-kabel-crossover-utp-cat5/#ixzz0wHlA7P18
Under Creative Commons License: Attribution No Derivatives

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

0 komentar:

Posting Komentar