Membuat kabel crossover ini saya belajar dengan guru besar, memang sich beneran besar orangnya hehe....!maaf kalau saya menyinggung. Awal-awalnya sich memang sulit, namanya juga aneh-aneh ( maklum baru pernama kenal) tapi berkat saya berusaha akhirnya saya bisa membuatnya dengan baik. sedikit cerita nich. ketika itu, saya lagi asyik duduk didepan komputer dimana setiap ada praktek saya disitu. Tanpa disadari datang temen saya “drong” sapanya… ya plex ! jawab saya, tolongin saya buatin kabel crossover untuk tugas kemarin . Ya…. kebetulan pak Maman (guru besar) waktu itu lagi keluar, spontan saya jawab oke plex.
Apa yang terjadi, al hasil kabel yang saya buat itu rupanya salah pasang, dipemasangan warnanya saya salah. Seharusnya ujung yang satu dengan ujung satu lagi warna harus beda biar ada arus input dan ouput nya. Malu dech..! saya. Akhirnya keplex datang lagi minta dibenahi. (kikikikikikikik) Okey drong salah pasang, saya mengakui kesalahanku. Dianya ja juga ga mikir kenapa sama-sama baru belajar minta bantu, ya hasilnya gitu dech ....he..he.., maklum aja saya masih pemula lagian itu tahun 2008 dulu diajarin sama orang yang berarti bagi saya.
Peralatan
Waduh cerita aja melulu kapan nich dijelasin……. key teman – teman. Jika kita dach dengar apa itu kabel crossover pasti akan digunakan untuk menghubungkan antar dua buah PC (PC Ke PC) atau HUB ke HUB. Untuk itu, kita butuh namanya kabel crossover agar keduanya bisa sharing. Sesungguhnya membuat kabel crossever ini tidak lah begitu sulit asal kita tidak buta warna, teman-teman tidak buta warnakannnnnnn ????? “hik hik hik”
Nich secara simple saya jelasin untuk membuat kabel crossover, tentunya yang kita butuhkan adalah konectornya, kabel lan, trus penjepit alias tang dalam bahasa sehari-hari. Biar lebih enjoy nich liat aja gambar pengaturan warnanya. Eat…..! teman-teman jangan sampai terjadi seperti saya lagi ya…. salah pasang (he he he he). Nih sengaja saya berbagi biar nggak ada terjadi kesalahan terutama untuk saya kedepan.
Crossover
Pemasangan-warna
Kenapa kita memerlukan kabel Cross-over?
Saat kita mengirim atau menerima data antara dua perangkat komputer, satu pihak akan berperan sebagai pengirin sementara yang lain sebagai penerima. Semua ini dilakukan melalui kabel jaringan yang terdiri dari beberapa pasang kabel. Beberapa kabel ini digunakan untuk mengirim data, sedangkan yang lain digunakan untuk menerima data. Pada dasarnya kita perlu menghubungkan jalur TX (trasmit) dari satu ujung ke RX (receive). Jika ada hub, proses penghubungan jalur TX dengan RX ini telah diselesaikan oleh hardware hub. Berhubung kita saat ini tidak membahas jaringan dengan hub, koneksi harus bisa diselesaikan dengan mengatur kabel pada setting seperti dalam ilustrasi di bawah ini:
Hanya ada satu cara untuk membuat kabel cross-over dan sebenarnya caranya sangat mudah. Bagi Anda yang telah mengetahui dasar-dasar kabel UTP, tentu Anda tahu bahwa kabel cross-over dibuat dengan aturan pin tipe 568A di salah satu sisi dan tipe 568B di sisi yang lain. Jika Anda belum mengetahui hal ini, jangan khawatir karena saya akan menjelaskan hal tersebut dengan singkat dan jelas kepada Anda.
Seperti disebutkan sebelumnya, sebuah kabel Cross menghubungkan titik TX komputer satu ke RX komputer yang lain dan sebaliknya.
Silakan cermati urutan pin Cross kabel CAT5 sebagai berikut:
Seperti yang Anda lihat, hanya 4 pin diperlukan untuk koneksi kabel cross-over. Bila Anda membeli kabel Cross yang sudah jadi, Anda mungkin menemukan bahwa kedelapan pin digunakan. Kabel ini sama saja dengan yang ditampilkan di atas, beberapa pin sengaja dipasang meskipun tidak digunakan.
Hal ini tidak akan berakibat apa-apa, hanya agar kabel tampak lebih rapi. :)
Berikut adalah urutan pin kabel cross-over dengan posisi semua pasang kabel tetap dihubungkan (meski tidak digunakan):
Di mana lagi kabel Cross-over diperlukan?
Kabel Cross tidak hanya digunakan untuk menghubungkan komputer, tetapi juga berbagai perangkat lain. Koneksi lain yang dikenal paling sering dengan menggunakan kabel Cross adalah switch dan hub. Jika Anda memiliki dua hub dan Anda harus menghubungkan keduanya, Anda bisa menggunakan port uplink yang secara khusus ketika diaktifkan akan mem-by pass proses cross Tx dan RX sehingga seakan-akan kita tetap menggunakan kabel Straight. Trus bagaimana jika tidak ada uplink port atau ada tapi sudah dipakai?
Kabel cross akan memecahkan masalah Anda dan menghubungkan kedua hub dengan baik. Perhatikan ilustrasi berikut untuk mendapatkan gambaran yang lebih jelas tentang apa yang saya bicarakan:
Seperti yang dapat Anda lihat dalam ilustrasi di atas, berkat adanya uplink port, Anda tidak memerlukan kabel Cross.
Mari sekarang kita lihat bagaimana jika kita tidak memiliki sisa port uplink. Dalam hal ini kita harus membuat sebuah kabel cross-over untuk menghubungkan kedua hub:
Saya juga sudah siapkan ilustrasi yang membandingkan kabel Cross dengan kabel Straight di bawah ini:
Semoga bermanfaat.
Baca selengkapnya di: http://guntingbatukertas.com/hardware/jaringan/panduan-membuat-kabel-crossover-utp-cat5/#ixzz0wHlA7P18
Under Creative Commons License: Attribution No Derivatives
Memasang Kabel Crossover
Komputer Masa Depan …
Mungkin 2 atau 3 tahun yang lalu .. laptop merupakan suatu perangkat komputer yang sangat didamba-dambakan oleh kalangan yang berkecimpung atau pengguna IT .. selain dapat digunakan dimana saja dan juga merupakan Gaya Hidup seorang profesional .. kemana-mana bisa dibawa dan digunakan, baik di kantor maupun cafe sambil nongkrong dan minum kopi .. tapi tanpa disadari saat ini harga laptop semakin hari semakin menurun bahkan saat ini harga laptop ada yang <= 5 JT rupiah .. wah alhasil banyak orang menggunakan laptop .. baik dari merek-merek terkenal maupun merek asia dan bahkan merek lokalpun turut ikut dalam kancah bisnis tersebut ..
Rekan-rekan sekalian tahu ngak kenapa kok bisa begitu .. coba tebak !!!, saat ini negara “berorang-orang ingin maju dan pintar” telah membuat suatu teknologi didalam dunia IT .. yang akan menggeser posisi komputer dan laptop .. yakni seperti gambar dibawah ini .. nah saat ini negara Indonesia tercintaku masih menjadi pemakai saja .. tapi memang begitu adanya .. kampus-kampus di kita kebanyakan mempersiapkan untuk menjadi pekerja saja bukan peneliti atau orang untuk melakukan riset .. trus kalangan orang-orang terkenal dan hebat di dunia IT kebanyakan cuman bisa jual cuap-cuap dengan modal power pointnya … menyedihkan tapi inilah kondisi kita .. dan bersiap-siaplah menjadi “Tempat Pembuangan Komputer Dunia”.
Berikut ini gambar-gambar komputer masa depan :
SUBNETTING
Subnetting adalah proses memecah belah block IP address kelas A,B,atau C menjadi beberapa bagian block kecil. Kali ini kita akan mengulas tentang subnetting dan keuntungannya.
Subnets dalam TCP/IP
Pengelompokan kelas-kelas address seperti disebutkan dalam bahasan sebelumnya mengenai Internet Layer, memungkinkan setiap mesin untuk mengidentifikasi network ID dari sebuah IP address dan mengirimkan datagram ke network yang benar. Namun, mengidentifikasi segment network sebagai kelas A,B,atau C melalui network ID memiliki kekurangan-kekurangan. Yang paling utama adalah pengelompokan tersebut tidak mengenali pembagian logik yang lebih kecil lagi semisal subnetwork.
Gambar dibawah menunjukkan suatu network kelas A.Seperti disebutkan pada bahasan sebelumnya, datagram tiba secara efisien pada gateway dan menyerahkan datagram pada network 99.0.0.0, sebuah block network yang berisi 16 juta IP address komputer. Lalu bagaimana gateway menyerahkan datagram pada 1 host tujuan yang berada diantara jutaan host?
Agar pengiriman data pada network yang besar menjadi lebih efisien, block address yang jutaan tersebut bisa dipecah-pecah kembali menjadi segment-segment network yang lebih kecil.
TCP/IP menyediakan pengelompokan logik sekunder setelah network ID yang disebut subnet. Subnet adalah pemecahan block address suatu network secara logik. Router dapat mengirimkan datagram pada sebuah subnet didalam sebuah network dan setelah datagram mencapai subnet yang dituju, ARP akan memetakan IP address tujuan menjadi physical address mesin tujuan.
TCP/IP menyediakan metode untuk meminjam beberapa bit dari host ID untuk digunakan sebagai subnet ID. Sebuah parameter yang disebut subnet mask menggambarkan berapa banyak bit address yang harus digunakan untuk subnet ID dan berapa banyak untuk host ID.
Seperti halnya IP address, subnet mask merupakan angka biner sebesar 32-bit. Bit-bit subnet mask disusun sedemikian rupa sehingga dapat mengungkapkan subnet ID dari IP address yang bersangkutan.
Subnet mask menggunakan biner 1 untuk setiap bit dalam IP address yang termasuk bagian dari network ID dan subnet ID. Untuk bagian host ID menggunakan biner 0.
Tabel routing yang digunakan oleh router dan mesin komputer yang lain pada network yang disubnet menyertakan informasi subnet mask yang sesuai dengan setiap IP address.
Mengkonversi subnet mask ke format dotted decimal
Dalam subnet mask, semua bit-bit bernilai 1 berada pada bagian kiri dan semua bit bernilai 0 berada dibagian kanan. Setiap satu octet yang semua bit-nya bernilai 1 setara dengan desimal bernilai 255. Dan satu octet yang semua bit-nya bernilai 0 setara dengan desimal 0. Karenanya subnet mask berikut
11111111111111111111111100000000
Dapat digambarkan dalam format dotted decimal sebagai 255.255.255.0. dan subnet mask berikut
11111111111111110000000000000000
Dapat digambarkan dalam format dotted decimal sebagai 255.255.0.0.
Untuk mengkonversi angka biner subnet mask menjadi bentuk dotted decimal, lakukan langkah-langkah berikut :
1. Pecah-pecahlah bit-bit subnet mask menjadi bentuk 4 buat octet (8-bit):11111111.11111111.11110000.00000000
2. Tuliskan desimal 255 intuk setiap octet yang semua bit-nya bernilai 1, tuliskan angka 0 untuk setiap octet yang semua bit-nya bernilai 0.
3. Konversikan octet yang bit-bitnya campuran 0 dan 1.
4. Tulisakan ulang dalam bentuk dotted decimal.255.255.240.0
Pada umumnya, subnet mask dalam format dotted decimal inilah yang dipakai dalam konfigurasi TCP/IP.
Bekerja dengan Subnets
Subnet mask mendefinisikan berapa banyak bit setelah network ID yang dipakai untuk subnet ID. Subnet ID bervariasi panjanganya, tergantung nilai yang dimasukkan kedalam subnet mask.
Assignment subnet ID (termasuk assignment subnet mask) bergantung pada konfigurasi network. Solusi terbaik adalah merancang desain network terlebih dahulu, menentukan jumlah subnet yang akan dibuat dan menentukan jumlah klien setiap subnet, kemudian meng-assign nilai setiap subnet ID. Jika memungkinkan sediakan cadangan untuk tambahan subnet di masa datang.
Contoh sederhana subnetting kelas B berikut ini dimana octet ketiga IP address di pakai untuk subnet ID. Pada gambar dibawah ini, network 129.100.0.0 dipecah-pecah menjadi 4 subnet. Network tersebut menggunakan subnet mask 255.255.255.0, menandakan bahwa network ID dan subnet mask diextent sampai octet ketiga. Karena network tersebut asalnya adalah kelas B, maka 2 octet pertama merupakan network ID. Dari gambar dibawah kita bisa menyimpulkan bahwa subnet A memiliki parameter sebagai berikut :
Network ID :129.100.0.0
Subnet ID: 0.0.128.0
Contoh lainnya, bayangkan sebuah network kelas C yang harus dipecah menjadi 5 subnet kecil. Berdasarkan aturan pengelompokan kelas, tersedia 8 bit seteelah network ID yang bisa digunakan untuk subnet ID dan host ID dalam network kelas C. kita bisa mendesain subnet mask sebagai berikut
11111111111111111111111111100000
5 bit sisanya akan digunakan sebagai host ID. 3 bit yang diambil dari host ID dipakai sebagai subnet ID, dengan 3 bit berarti tersedia 8 subnet dan masing-masing bisa menampung 30 host.
Untuk menuliskan subnet mask diatas dalam format dotted decimal, lakukan langkah-langkah berikut :
1. Tambahkan dot (.) untuk memisahkan setiap octet (8-bit)11111111.11111111.11111111.11100000
2. Konversi masing-masing octet menjadi bentuk desimal, kita dapatkan255.255.255.224
Konsep Subnetting
Konsep Dasar
Subnetting, seringkali kita dengar istilah yang satu ini. Atau dalam teori TCP/IP, kita sering menggunakan bilangan biner 32 bit untuk Subnet Mask seperti ini: 255.255.255.0, 255.255.255.240, dsb. Apa maksudnya ?
Subnetting adalah teknik pengaturan jaringan yang bertujuan untuk mengefisiensikan pengelolaan dan penggunaan IP Address dalam sebuah jaringan. Adakalanya tatacara penulisan IP Address 32 bit seperti : 192.168.1.1, tapi juga terkadang dapat pula ditulis 192.168.1.1/24. Apa maksudnya ? Untuk memahaminya, bisa menggunakan tabel subnetting yang ada di atas. Dimulai dari urutan angka yang paling atas sampai ke bawah (diurutkan berdasarkan baris tabel):
1. Binary
2. Bits
3. Subnets
4. Jumlah Network
5. Jumlah Hosts
6. Jumlah Network yang dipinjam
7. Jumlah Bit Host yang di pinjam
8. Masks (CIDR)
Contoh Kasus (Class C):
Untuk CIDR (Classless Inter-Domain Routing) /24 (kolom pertama, baris terakhir), dengan bilangan biner 256. Maka subnet mask-nya 255.255.255.0. Dengan 0 terakhir diambil dari tabel baris ke 3 kolom pertama. Sehingga host yang mungkin adalah berjumlah 254 Host (Bilangan biner 256-2=254, 2 adalah jumlah host yang dipinjam untuk digunakan sebagai IP Subnet (IP Awal) dan IP Broadcast (IP Akhir)). Contoh lainnya adalah: CIDR /26 (kolom ke tiga, baris terakhir), kita mulai dari Bilangan Biner 64. Disitulah subnetnya. Kita punya 4 buah jaringan, dimana masing-masing memiliki 62 host/komputer (64-2 =126). Jadi pada intinya, dalam sebuah kasus Subnetting, ada 4 hal yang biasanya perlu diketahui:
1. Jumlah Subnet. Berada pada baris ke empat. Misal: 192.168.1.0/26, akan mempunyai 4 buah subnet.
2. Jumlah Host/Komputer per Subnet. Berada pada baris ke lima. Untuk IP 192.168.1.0/26, jumlah host per subnet adalah 62 hosts (64-2=62). Contoh: Range IP Host salah satu subnet adalah 192.168.1.1-192.168.1.62. Dimana 192.168.1.0 digunakan untuk Subnet pertama, dan 192.168.1.63 digunakan sebagai IP Broadcast.
3. Blok Subnet. Berada pada baris pertama. Sehingga untuk CIDR /26, blok-blok subnet nya adalah: 192.168.1.0, 192.168.1.64, 192.168.1.128, dan 192.168.1.192 (Kelipatan 64 bit sejumlah 4 subnet).
4. IP Host dan IP Broadcast yang valid. Seperti yang telah dijelaskan pada nomor 2, Jumlah subnet akan berpengaruh terhadap jumlah IP Address yang dapat digunakan. Pada tiap-tiap subnet, IP Awal dikenal dengan IP Subnet, sedangkan IP Akhir dikenal sebagai IP Broadcast. Sedangkan IP sisanya, adalah IP yang dapat digunakan untuk host.
Referensi
Contoh-contoh di atas merupakan contoh yang diambil dari IP Address Kelas C. Adapun untuk Subnet dari kelas lain dapat dilihat seperti gambar berikut:
Untuk artikel referensi tentang Konsep Subnetting, bisa di download di sini.
Smoga Bermanfaat.
SOAL TEORI KEJURUAN TKJ
1. Jenis topologi jaringan pada gambar berikut adalah ….
A. star
B. bus
C. ring
D. roker ring
E. peer to peer
2. kabel cross over digunakan untuk …
A. mengkonfigurasi router
B. menghubungkan swictch ke router
C. menghubungkan antar switch
D. menghubungkan antara switch dan computer
E. menghubungkan antara router dan computer
3. Alat yang merupakan bagian terpenting dari topologi star adalah …
A. hub
B. modem
C. repeater
D. fiber optic
E. BNC
4. Konektor yang digunakan untuk menghubungkan kabel UTP adalah …
A. Vampire Tap
B. USB
C. BNC
D. RJ 11
E. RJ 45
5. Konektor yang cocok digunakan pada jaringan 802.11 g adalah …
A. 802.11 b
B. RS 232
C. 10 Base T
D. RJ 45
E. RJ 11
6. Dua buah jaringan dihubungkan dengan switch tapi tidak ada koneksi, lampu indicator menyala. Ketika di-ping request time out. Penyebabnya adalah ….
A. Kesalahan koneksi kabel
B. protokol jaringan tidak cocok
C. switch terlalu pendek
D. switch tidak bekerja
E. switch tidak cocok
7. Network ID dari alamat IP 172.16.28.1 adalah kecuali…
A. 0.0.28.1
B. 172.16.28.0
C. 172.16.28.1
D. 172.16.0.0
E. 172.16.0.1
8. Jumlah client maksimal dalam konfigurasi star networking adalah …
A. 25
B. 20
C. 15
D. 10
E. 5
9. Panjang bit pada IP address versi 4 adalah …
A. 16 bit
B. 32 bit
C. 64 bit
D. 128 bit
E. 256 bit
10. Informasi yang dibutuhkan untuk mengakses file server menggunakan Universal Name Convention ( UNC ) adalah …
A. SMTP server address
B hostname dan pathname
C. HTTP server address
D. address bar
E. DHCP server information
11. MAC atau Media Access Control di OSI Layer ada pada layer …
A. physical
B. network
C. transport
D. data link
E. session
12. Sistem yang digunakan untuk menetapkan IP address secara otomatis adalah …
A. DNS
B. ARP
C. DHCP
D. TCI / IP
E. FTP
13. Bila kita ingin terhubung ke internet dengan IP address 192.168.1.0 memiliki bentuk biner …
A. 11000100.10101000.10001010.00000001
B. 11000000.10101000.00001010.00000001
C. 11000000.10101000.00001010.00000001
D. 11000000.10101000.00001010.00001000
E. 11000000.10101000.00001110.00001000
14. Router bekerja pada lapisan OSI layer …
A. aplikasi
B. network
C. datalink
D. presentasi
E. transport
15. Bridge pada OSI layer terletak di …
A. transport
B. presentasi
C. network
D. physical
E. datalink
16. Efektivitas MAC filtering sebagai bagian dari wireless security adalah …
A. termpat dimana tamu secara bebas koneksi ke wireless
B. kantor kecil dengan menentukan device wireless yang spesifik yang digunakan
C. ruang pertemuan, perusahaan yang bervariasi dapat mengakses jaringan selama pertemuan
D. akses internet dimall
E. tempat dimana hanya orang-orang tertentu yang dapat mengakses internet
17. Nama partisi harddisk yang berisi kernel Linux adalah …
A. boot
B. home
C. /
D. reiserfs
E. swap
18. Request Time Out (RTO) menandakan keadaan jaringan …
A. terhubung dengan baik
B. tidak terhubung sama sekali
C. terhubung tapi sering putus
D. permintaan keluar dari jaringan
E. prmintaan untuk memmutuskan koneksi
19. Perangkat computer yang berguna dalam visualisasi gambar pada layer monitor adalah ….
A. motherboard
B. processor
C. RAM
D. VGA card
E. NIC
20. Untuk mengkonfirmasi layanan web dengan menggunakan web server Apache maka file yang perlu diedit adalah …
A. htdoc
B. mime. Conf
C. extra.conf
D. inetd.conf
E. httpd.conf
21. Fungsi layer physical adalah …
A. bertanggung jawab bagaimana data dikonversi dan diformat
B. menyediakan jasa bagi aplikasi pengguna
C. menjaga koneksi
D. menyediakan data link
E. bertanggung jawab mentransfer data
22. Agar peripheral yang telah terpasang dapat terdeteksi dengan baik, yang harus dilakukan adalah …
A. install software
B. install driver
C. update driver
D. uninstall driver
E. uninstall software
23. Perangkat keras yang berfungsi menjaga agar tetap menyala pada saat listrik padam adalah …
A. transformator
B. power supply
C. adaptor
D. stabilizer
E. UPS
24. Perintah pada DOS prompt yang digunakan untuk mengetahui nomor MACNIC yang dipasang adalah …
A. IP config
B. localhost
C. run
D. ping
E. mkdir
25. Cara proteksi keamanan PC yang benar dalam hal perawatan account adalah ….
A. penggunaan account user bagi akses yang luas
B. menggunakan kunci pada PC
C. PC server selalu dimatikan bila tidak digunakan
D. membuat password untuk administrasi
E. penggunaan keyboard yang benar
26. Kemampuan system operasi untuk menjalankan berbagai perintah dalam waktu bersamaan disebut ….
A. overlaping
B. pipelining
C. threading
D. multiuser
E. multitasking
27. WEP adalah jenis keamanan yang digunakan untuk memberi layanan …
A. koneksi cepat
B. identifikasi
C. autentikasi
D. seleksi frekuensi
E. seleksi akses
28. Besarnya kapasitas partisi swap yang harus disediakan dalam harddisk untuk system operasi berbasis text umumnya diperhitungkan sebesar …
A. dua kali kapasitas memory
B. kapasitas memory fisiknya
C. tiga kali kapasitas memory fisik
D. empat kali kapasitas memory
E. lima kali memory
29. User yang berhak mengakses suatu server secara full memiliki alamat abcd:1020:fa02:1:2:3 pembatasan akses ini berdasarkan pada …
A. Full address
B. Blank address
C. IP address
D. MAC address
E. port address
30. pada jaringan wireless, computer memiliki IP address tapi subnet tidak ada saat di IP config, penyebabnya adalah….
A. NIC tidak bekerja
B. power pada router hilang
C. router sudah tidak up-to-date
D. router tidak bekerja
E. ada jaringan wireless lain yang terakses
31. Mode yang menjelaskan IEEE 802.11g tanpa menggunakan jaringan access point adalah….
A. Adhoc
B. Infrastruktur
C. WEP
D. WPA
E. MAC Filter
32. Solusi yang paling tepat apabila router device tidak merespon request dari klient adalah….
A. Matikan router dan hidupkan kembali
B. matikan router dan reset
C. matikan router dan setting ulang
D. ganti router dengan yang baru
E. matikan router, tambah memory internal dan hidupkan kembali
33. Protokol Ethernet yang menggunakan metode akses adalah….
A. CSMA/ CD
B. FDDI
C. OSI
D. DNS
E. MAC
34. LILO atau Linux loader adalah program yang pertama dijalankan setelah BIOS. Jika didalam harddisk terdapat lebih dari satu system operasi maka LILO diinstal di….
A. Boot sector
B. Partisi pertama
C. partisi home
D. partisi kedua
E. Master boot record
35. Perangkat keras yang digunakan sebagai tool untuk menyimpan data kedalam media penyimpanan adalah….
A. floppy disk
B. CD
C. CD-ROM
D. DVD-ROM
E. DVD-RW
36. Kabel jaringan yang memiliki karakteristik kecepatan transfer data maksimal 10 Mbps sering digunakan untuk thick Ethernet, thin Ethernet, dan ARC net, kemudian digunakan pada topologi bus adalah kabel….
A. UTP
B. Coaxsial
C. Twist
D. STP
E. Fiber optic
37. Sistem bus dengan kecepatan 66 Mhz memiliki lebar bandwith….
A. 16 bit
B. 32 bit
C. 64 bit
D. 128 bit
E. 256 bit
38. Komponen yang mempengaruhi kinerja computer kecuali….
A. RAM
B. harddisk
C. VGA Card
D. Processor
E. case
39. Setting yang berhubungan dengan memory dapat dilakukan pada bagian….
A. standar BIOS Setup
B. Chipset features setup
C. BIOS Features setup
D. integrated peripheral
E. Power management
40. Copper conductor pada kabel coaxial berfungsi untuk ….
A. menghindari terjadinya efek elektromagnetik interference
B. Melindungi signal-signal data terhadap interverensi gelombang listrik
C. Menghilangkan gangguan gelombang elektromagnetik
D. Memperpanjang jarak transmisi
E. Mengalirkan signal-signal data